Pemkab Gunungkidul Gencar Adakan Pameran Produk Desa Prima
Ekonomi

Pemkab Gunungkidul Gencar Adakan Pameran Produk Desa Prima

Semanu, (hunungkidul.sorot.co)--Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah Gunungkidul. Upaya-upaya pemerintah mengatasi hal tersebut secara masif dilakukan. Salah satunya dengan program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (Desa Prima).

Dengan pemanfaatan potensi di masing-masing Desa, program Desa Prima ini diharapkan mampu menumpas angka kemiskinan lewat kegiatan ibu-ibu rumah tangga dengan menjual produk-produk UMKM.

Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Siti Badriyah mengungkapkan jika pihaknya kerap menyelenggarakan pameran UMKM oleh Desa Prima seluruh Gunungkidul.

"Desa Prima itu kelompok perempuan yang sudah mandiri, biasanya diawali dengan pelatihan terlebih dahulu. Setelah pelatihan, mereka di motivasi dan membuat kelompok UMKM untuk mengembangkan potensi di Kalurahan," ucapnya saat acara pameran produk UMKM di Telaga Jonge, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kamis (16/12/2021).


Berbagai macam potensi digelar dalam kegiatan tersebut sesuai dengan wilayahnya, seperti olahan makanan, batik, ataupun kerajinan tangan. Sampai saat ini sudah terdapat 39 UMKM Desa Prima, namun yang mengikuti pameran. Ia berharap Desa Prima dapat dibentuk diseluruh Kalurahan sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada. 

"Kami punya 39 UMKM, tapi yang siap mengikuti ada 32 UMKM," sambungnya.

Salah seorang anggota Desa Prima Lestari, Kalurahan Giripurwo, Kalurahan Purwosari, Endang Tri Martani, menyampaikan dengan adanya pameran ini dapat membantu memperkenalkan produk yang dikelola oleh ibu-ibu Kalurahan Giripurwo.

Ia sendiri mempunyai produk unggulan crimping pisang yang mana di Kalurahan Giripurwo pisang merupakan komoditi yang mudah ditemui dan harganya sangat murah.

Ia berharap dengan adanya potensi yang ada, pihak-pihak terkait dapat membantu mengembangkannya dengan memberikan pelatihan pengelolaan produk-produk berbahan baku pisang lainnya.

"Kami berharap ada pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan pisang, soalnya pisang di daerah kami sangat murah. Mungkin dengan ada pelatihan membikin selai atau variasi lainnya bisa menambah variasi lain sehingga meningkatkan income kami. Sebelumnya kami menjual produk-produk kami melalui warung-warung di sekitar kami, mau mencoba ke supermarket tapi belum percaya diri," ujarnya.