Budaya Literasi Jadi Kunci Kemajuan Bangsa
Pendidikan

Budaya Literasi Jadi Kunci Kemajuan Bangsa

Wonosari,(gunungkidul.sorot.co)--Budaya literasi menjadi kunci utama guna mencerdaskan dan mensejahterakan anak bangsa sekaligus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi mewujudkan kemajuan bangsa.

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando menyebut bahwa budaya literasi di Indonesia masih menjadi benang merah persoalan kesejahteraan masyarakat.

Ia menyatakan bahwa kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat dari budaya literasinya. Namun sayangnya, budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah. Hal itu menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah yang berat, bukan hanya Perpusnas, melainkan pemerintah pusat dan daerah.

"Jadi perlu kita pahami bagaimana tingkatan literasi itu. Tingkatan yang pertama adalah kemampuan baca tulis, kedua adalah kemampuan aksesbilitas, yang menjadi masalah di Indonesia adalah kemampuan akses kita terhadap ilmu pengetahuan," kata dia saat menghadiri acara peresmian Perpusda Kabupaten Gunungkidul, Selasa (25/01/2022) kemarin.


Ia menyebut 90 persen masyarakat Indonesia hanya tamatan SD, SMP, SMA dan tidak tamat. Hanya 10 persen masyarakat yang memiliki ijazah sarjana. Ia mengatakan tingkat budaya literasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan SDM dalam penciptaan kreasi dan inovasi produk yang bisa dijual dalam kompetisi global. 

Dengan adanya perubahan zaman di era digital saat ini, dirinya mengatakan bahwa budaya literasi atau minat membaca menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat agar bisa berfikir sistematis, rasional dan mengedepankan etika.

"Pada era digitalisasi ini, kita mengalami lompatan yang mana cara berfikir kita belum mencapai tahap rasional namun sudah dihadapkan dengan dunia digital. Dimana dalam dunia maya itu ada netizen kadang-kadang tidak berbudaya. Kalau dunia nyata itukan ada citizen yang memerlukan etika dan sopan santun dan harus digunakan," bebernya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan akan terus berupaya meningkatkan budaya literasi khususnya bagi masyarakat Gunungkidul. Dengan adanya fasilitas penunjang seperti Perpusda misalnya, masyarakat diajak untuk gemar mencari pengetahuan baru dengan cara membaca.

"Dengan adanya fasilitas yang baik ini, saya harapkan untuk semua masyarakat Gunungkidul bisa memanfaatkan sebaiknya-baiknya. Saya katakan bahwa perubahan itu akan terjadi manakala kita tidak puas dan ketidakpuasan itu hendaknya didasari dengan literasi agar perubahan kedepan akan semakin lebih baik," ujarnya.