Ratusan Pusaka Dijamas di Bawah Pohon Beringin
Budaya

Ratusan Pusaka Dijamas di Bawah Pohon Beringin

Wonosari,(gunungkidul.sorot.co)--Ratusan pusaka dijamas di bawah pohon beringin di depan Balai Padukuhan Seneng, Kalurahan Siraman , Kapanewon Wonosari, Sabtu (06/08/2022) pagi.

Jamasan adalah sebuah tradisi membersihkan atau memandikan benda pusaka sebagai wujud terima kasih dan menghargai peninggalan atas karya seni budaya dari generasi pendahulunya kepada generasi berikutnya.

Acara Jamasan ini diadakan oleh Komunitas Filosofi Keris dan warga Kalurahan Siraman. Tujuan acara ini untuk melestrikan budaya Jawa dan menghapus paradigma negatif tentang pusaka. Sebab dulu oleh sebagian orang, pusaka selalu dihubungkan dengan hal yang bersifat musyrik.

Ketua Komunitas Filosofi Keris, Purnomo mengatakan, peserta jamasan pusaka bukan hanya berasal dari Gunungkidul saja, melainkan ada yang dari luar kota seperti Kulon Progo dan Yogyakarta.

Untuk yang sudah dijamas baru sekitar 30, tapi untuk total keseluruhan pusaka ada sekitar 400 sampai 500 pusaka,” ucap Purnomo.


Purnomo menjelaskan, terdapat 5 langkah dalam proses penjamasan pusaka yaitu mulai dari membersihkan menggunakan abu dan air sabun, membersihkan menggunakan campuran air kelapa, jeruk nipis, nanas dan pace, hingga diakhiri dengan mengoles pusaka dengan minyak kelapa. 

Dalam jamasan ini, ia dibantu oleh 30 orang yang terdiri dari anggota Komunitas Filosofi Keris dan warga Kalurahan Siraman. Ia berharap acara jamasan keris seperti ini bisa diadakan setiap tahun agar masyarakat bisa lebih mengerti tentang nilai sejarah pusaka dari seni dan budaya.

Tak hanya pusaka keris, terdapat juga pusaka lain berupa pedang, tombak, golok, arit gabluk dan keris berukuran kecil yang hendak dijamas.

Salah satu peserta jamasan, Fitri Nuryanto mengatakan, dirinya datang dari Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen membawa 9 pusaka diantaranya 5 keris, 1 pedang dan 3 tombak.

Saya biasanya menjamas pusaka saya sendiri. Tapi saya menjamas di sini karena saya ingin tahu asal muasal dan jenis pusaka yang saya miliki,” tutur Fitri. (yordan)