Caleg Partai Ummat Liski Yaniwati : Siap Majukan Pendidikan dan Dakwah di Gunungkidul
Politik

Caleg Partai Ummat Liski Yaniwati : Siap Majukan Pendidikan dan Dakwah di Gunungkidul

Semanu, (gunungkidul.sorot.co)--Seorang tokoh perempuan dan aktivis sosial Gunungkidul, Liski Yaniwati siap berlaga maju menjadi bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD DIY dapil Gunungkidul lewat Partai Ummat dengan tekad hendak mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam sebagai sarana menuju kesejahteraan masyarakat di Gunungkidul bila terpilih nantinya.

Menurutnya, pendidikan dan dakwah adalah pondasi utama untuk mencetak generasi unggul yang bisa membawa perubahan guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di berbagai bidang seperti, ekonomi, sosial, politik, hukum, keamanan, teknologi, pertanian,kesehatan dan sebagainya.

Manusia yang pinter di bidang agama, niscaya ia akan pandai mengurus urusan dunia,” ujarnya, Jumat (15/09/2023).


Keberadaan Liski Yaniwati di kancah perpolitikan saat ini memang layak diperhitungkan, mengingat namanya sudah berkibar cukup lama di Gunungkidul dengan berbagai kegiatan sosial yang telah ia geluti. 

Aktivis tangguh satu ini memang kerap menggelar event-event besar di Gunungkidul dengan melibatkan pihak pemerintah kabupaten, semisal mengadakan Hapus Tato, mengadakan Pelatihan Content Creator dan Jurnalistik, juga menyelenggarakan Gunungkidul Bertadarus yang diikuti oleh ribuan massa yang kesemuanya itu ia adakan secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun.

Dalam hal kegiatan sosial, Liski tergolong paling menonjol. Sebab apa yang ia lakukan untuk masyarakat nyaris tidak berjeda dan tidak mengenal momen. Tak hanya sering memberikan bantuan berupa bahan pokok makanan/sembako kepada masyarakat dan memberikan santunan rutin ke beberapa panti namun juga melakukan bedah rumah dan wakaf sumur sekaligus pengadaan jambanisasi untuk warga.

Di dua bulan terakhir ini Liski bahkan sudah membagikan beras kepada masyarakat sebanyak dua ton. Dan masih di bulan ini ia juga akan segera memperbantukan air bersih sebanyak 100 tangki untuk masyarakat yang kekurangan air akibat musim kemarau.

Hal ini ia lakukan bukan karena dirinya saat ini menjadi Caleg, namun mengurusi masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin baginya. Bahkan dirinya mengatakan bahwa jadi dan tidaknya dirinya nanti sebagai DPRD, hal itu tidak akan mempengaruhi tekad untuk terus bergerak di masyarakat dalam bersosial.

Kegigihan dan semangat pengabdiannya terhadap tanah kelahirannya di Gunungkidul sangatlah tinggi. Liski sendiri sangat dekat dengan para dhuafa. Hingga ia kerap merasakan kesedihan yang mendalam manakala menyaksikan kesulitan hidup yang dialami oleh masyarakat utamanya para petani yang nyata-nyata hidup dibawah garis kemiskinan.

Sebelum Liski memutuskan untuk berjuang melalui parlemen, ia adalah merupakan salah satu staff kepercayaan di Pondok Pesantren Darush Sholihin Panggang, Gunungkidul. Bahkan kerjasama dakwah dengan pesantren tersebut sudah dijalani selama lima tahun.

Namun karena dirinya berkeinginan mengembangkan jaringan dakwah dan memperluas jangkauan sosial agar bisa menyeluruh di Gunungkidul, kini Liski memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya melalui parlemen hingga akhirnya ia maju sebagai kandidat Caleg DPRD DIY dapil Gunungkidul dari Partai Ummat. Tak tanggung-tanggung Liski pun diberikan nomor urut satu oleh partainya.

Majunya Liski ke ranah politik tak lepas dari dorongan masyarakat sendiri, disamping dirinya memang ingin dapat berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat. Menurutnya, ketika sistem demokrasi negara ini mengharuskan wakil rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat, hendaknya para anggota dewan yang terpilih harus bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sehingga nantinya bisa memberikan hak-hak mereka sepenuhnya. Sebab jika tidak, maka suara rakyat akan sia-sia.

Adapun fokus utama Liski bila diberi amanah menjadi anggota dewan nantinya selain memperhatikan kesejahteraan masyarakat, ia ingin memajukan pendidikan dan dakwah di Gunungkidul dengan cara menjalin kerjasama yang baik dengan lembaga-lembaga pendidikan yang ada, baik yang formal maupun informal.

Ketika saya terpilih nanti, di gedung parlemen saya adalah wakil rakyat. Tetapi di masyarakat, rakyat yang akan menjadi wakil saya, karena saya butuh kerjasama dengan mereka guna memajukan wilayah masing-masing,” tandas perempuan pemberani yang aktif olahraga berkuda dan memanah kelahiran Semanu, Gunungkidul pemilik jargon ora milih getun ini.