
Tingkatkan Kapasitas SDM, Dispar Gunungkidul Adakan Pelatihan Pemandu Susur Goa
Gondokusuman, (gunungkidul.sorot.co)--Untuk meningkatkan kapasitas Sumber Data Manusia utamanya susur goa, Dinas Pariwisata Gunungkidul mengadakan pelatihan Pemandu Caving. Kegiatan tersebut berlangsung di Kimaya Hotel Yogyakarta pada Senin (18/09/2023). Pelatihan diikuti oleh 40 peserta dari seluruh kapanewon yang terdiri dari pemandu goa, pengelola desa wisata, pengelola Pokdarwis serta pemandu outbond itu juga menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Dispar Gunungkidul, Hari Susanto, ST, M.Eng, menuturkan pelatihan ini bersumber pada anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK-NF) Pelayanan Kepariwisataan Kemenparekraf RI. Pelatihan tersebut diadakan karena Gunungkidul dianugerahi dengan kekayaan wisata alam yang beragam, salah satunya adalah wisata susur goa.
Pelatihan ini diadakan karena banyak wisatawan yang rela datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara untuk dapat merasakan sensasi susur gua. Sehingga untuk mendukung peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang mengelola kawasan wisata susur goa, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul perlu mengadakan pelatihan kepemanduan wisata susur gua atau caving kepada para pelaku usaha jasa pariwisata tersebut,” ucapnya saat ditemui di sela-sela acara.
Hari menambahkan, jumlah peserta ada 40 orang yang berasal dari seluruh Kapanewon yang terdiri dari pemandu goa, pengelola desa wisata, pengelola pokdarwis serta pemandu outbond. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 18, 19, 20 September 2023, dengan komposisi materi materi 37,50 %, diskusi dan kerja kelompok 12,50 persen, dan 50 persek praktek kepemanduan goa. 
Materi pelatihan terdiri dari persiapan dan pelaksanaan susur goa, informasi tentang goa dan lingkungannya, termasuk pengelolaan keamanan dan keselamatan susur goa, intrepretasi dalam kepemanduan goa, serta penyelengaraan kegiatan wisata goa dalam hal pelayanan prima, serta diakhiri dengan praktek pemanduan goa.
Sisi story telling juga perlu ditonjolkan dalam hal kepemanduan. Dengan pelatihan ini diharapkan pemandu tetap mengutamakan aspek keselamatan wisatawan dan juga konservasi lingkungan. Sementara output pelatihan yang dicapai adalah para peserta mengetahui Standar Keselamatan Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam melaksanakan kegiatan kepemanduan,” tandasnya.
Sementara itu Purwanto, salah satu peserta dari Kapanewon Gedangsari mengaku merasa senang dengan pelatihan ini. Sebab di Kalurahan Hargomulyo akan merintis wisata goa dan akan dibuka pada tahun depan.