Nikah Dini Jadi Faktor Pemicu Tingginya Angka Stunting di Gunungkidul
Sosial

Nikah Dini Jadi Faktor Pemicu Tingginya Angka Stunting di Gunungkidul

Semanu, (gunungkidul.sorot.co)--Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo menilai faktor pernikahan dini menjadi salah satu faktor pemicu dibalik fenomena terjadinya penyebab stunting.

Menurutnya, perempuan yang melahirkan pada usia dini berisiko mengalami kondisi kurang darah dan mengakibatkan anak menjadi stunting.

Hal itu ia sampaikan dalam talkshow bertajuk Roadshow Sosialisasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di hadapan ratusan kader IMP dan TPK se Gunungkidul di Balai Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul, Jumat (17/11).

Eks Bupati Kulon Progo itu mendata bahwa Gunungkidul untuk angka nikah muda mencapai 25/1.000 pernikahan. Lalu di bulan Oktober sendiri sebanyak 394 orang dan 113 orang diantaranya mau untuk mengecek Hb, lingkar lengan, dan mengisi elsimil.

Kemudian preferensi lain ialah rendahnya Indeks Masa Tumbuh (IMT) bagi wanita dalam masa kehamilan, sedangkan IMT disarankan 18,5 % - 24,9 % dan tidak boleh terlalu kurus.

Ia menambahkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi anak mengidap stunting yakni melahirkan di atas usia subur atau melahirkan di atas umur 35 tahun.

Di Gunungkidul sendiri tercatat ada 23 % yang melahirkan di atas umur 35 tahun,” ungkap Hasto Wardoyo.


Pihaknya juga melakukan berbagai upaya guna menekan angka stunting termasuk melakukan MoU dengan Kementrian Agama guna penanganan pernikahan usia dini. Pihaknya sudah menggagas kelas pra-nikah untuk mengedukasi masyarakat akan resiko nikah muda. 

Hasto Wardoyo tidak lupa mengapresiasi kinerja kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang telah bersinergi dalam penanganan stunting di Gunungkidul. Ia yakin angka stunting di Gunungkidul dapat di tekan di angka 14 % kedepan.

Saya mengapresiasi juga kepada kader IMP dan TPK, mau bagaimanapun mereka yang turun langsung di lapangan,” imbuhnya.