Butuh Kesabaran Ekstra, Branjangan Kini Makin Diminati Kicau Mania
Komunitas

Butuh Kesabaran Ekstra, Branjangan Kini Makin Diminati Kicau Mania

Wonosari,(gunungkidul.sorot.co)--Memelihara burung kicauan jenis ini butuh kesabaran ekstra tinggi. Sebab sebagian orang bilang bahwa memelihara Branjangan ibarat ngingu watu (memelihara batu).

Wajar saja, sebab butuh waktu lumayan lama bahkan hingga bertahun-tahun untuk bisa menyulap burung mungil ini agar bisa bersuara gacor.

Demikian kata Tri Supriyono, kicau mania yang tinggal di Wukirsari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari, Kamis (09/05/2019) siang.

Memang butuh kesabaran untuk mengolah branjangan sampai bisa bunyi bagus. Saya suka sekali, saya pelihara branjangan sejak tahun 1984,” ucap Supri di kios burungnya, simpang empat bangjo Wukirsari.


Meski begitu burung warna coklat ini memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya betah bernyanyi sepanjang hari. Bahkan jika sedang fit, burung ini juga suka ngoceh saat malam hari dalam kondisi lampu terang. 

Kalau terawat, branjangan ini umurnya bisa sampai antara 30 - 40 tahun. Seperti burung perkutut bisa sampai tua,” tambah pria asli Jogja berusia sekitar 55 tahun itu.

Selain itu, burung branjangan mudah dalam hal perawatan harian yakni cukup diberi pakan bijian dan ekstra fooding secukupnya seperti ulat hongkong. Untuk penjemuran bisa dilakukan sesuka hati, namun yang paling bagus yakni pagi hari antara pukul 07.00 – 09.00 WIB.

Keunggulan lain, kalau kita tinggal pergi ke luar kota sampai 5 hari nggak masalah. Karena dia tidak mandi, sehingga air di sangkar jadi lebih awet. Kalau burung lain kan kebanyakan airnya habis untuk mandi,” beber dia.

Untuk suara kicauan, branjangan rata-rata bersuara melengking dan cenderung mengkristal. Burung ini juga bisa menirukan aneka suara burung, mulai dari pipit hingga kacer.

Harga bakalan branjangan lokal Gunungkidul terbilang tinggi, berkisar antara 400 - 500 ribu/ekor. Biasanya bakalan yang dijual sudah dalam kondisi ngriwik atau ngoceh pelan. Bahkan Supriyono juga memiliki branjangan yang sudah pernah ditawar Rp 10,5 juta.

Kalau orang Cina atau Tionghoa itu sangat suka sekali pelihara Branjangan. Saya pernah tanya ke mereka, ternyata katanya ada hoki tersendiri yaitu sebagai penarik rejeki,” papar Supri.

Supri menyambut senang lantaran peminat burung branjangan belakangan ini semakin meningkat, terutama untuk kelas pemula. Oleh karenanya, stok dagangan burung branjangan di kiosnya kerap diserbu para kicau mania.

Penggemarnya mulai meningkat, apalagi sekarang ada kelas lombanya juga,” ungkap dia.