Konflik Kera Ekor Panjang dengan Petani Tak Kunjung Reda
Peristiwa

Konflik Kera Ekor Panjang dengan Petani Tak Kunjung Reda

Paliyan,(gunungkidul.sorot.co)--Para petani di Kecamatan Paliyan mulai diresahkan dengan munculnya kera ekor panjang (Macaca Fascicularis) yang merusak dan menjarah hasil pertanian. Keberadaan satwa liar di ladang pertanian lantaran persediaan makanan kera di hutan semakin semakin berkurang.

Sudah 5 tahun belakangan ini petani Padukuhan Namberan, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan merasa dirugikan oleh kawanan kera liar. Berbagai jenis tanaman seperti kacang tanah, jagung dan ketela raib dijarah kera ekor panjang.

Seperti halnya dialami Mardiyono. Ia mengaku perihatin dengan hasil panen saat ini karena sebagian tanaman justru dirusak oleh kera ekor panjang.

"Sekarang dapat agak berkurang, ya itu gangguan monyet semakin menjadi. Bahkan ada temen yang nggak panen sama sekali," ucapnya, Kamis (09/05/2019).


Mardiyono menjelaskan ganasnya kawanan kera ekor panjang mampu menghabiskan kacang tanah seluas 1 hektar dengan waktu dua jam saja. 

Banyak petani yang mengeluh dengan adanya kera ekor panjang. Mereka kewalahan menghadapi serangan kawanan kera yang jumlahnya mencapai ratusan ekor.

Hal senada disampaikan Suratman, Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Karangasem, Ia bersama warga setempat sudah pernah melakukan langkah pencegahan akan tetapi tidak membuahkan hasil.

"Sudah pernah dihalau pakai ketapel, petasan atau senapan angin, tetep juga (kera) tidak kapok," tuturnya.

Dari pengalaman itu, langkah paling efektif menurut Suratman ialah menunggu tanaman agar tidak menjadi sasaran kera. Kendati demikian menurutnya hal itu juga kurang efisien karena memakan waktu.

Suratman berharap kedepan supaya ada langkah antisipatif oleh dinas maupun instansi terkait dalam menyikapi munculnya kera ekor panjang yang mengalami peningkatan populasi setiap tahunnya.

Suratman menambahkan apabila fenomena tahunan itu tidak kunjung terselesaikan, maka mata pencaharian yang mayoritas sebagai petani akan terancam karena semakin banyak kera yang tidak terkendali. (Hafied)